Bentrokan India Tolak RUU Anti Muslim
WuanjrotBray.,
Beberapa hari terakhir bentrokan berdarah terjadi di New Delhi.Tepatnya sejak Minggu, 23 Februari 2020, kerusuhan dipicu aksi protes terhadap Undang-Undang Kewarganegaraan baru di India yang disahkan Minggu pekan lalu dan dinilai kontroversial. Kerusuhan yang terjadi di Ibu Kota India tersebut diwarnai aksi SARA antara warga Hindu dan Muslim.
Adapun isi Undang-Undang tersebut adalah :
- Memberikan kewarganegaraan untuk pemeluk enam agama minoritas dari tiga negara, yakni Afghanistan, Bangladesh, dan Pakistan
- Enam agama yang dimaksud adlaah Hindu, Sikh, Buddha, Jainisme, Parsi, dan Kristen
Akibat dari bentrokan dan kerusuhan yang terjadi, lebih dari 34 orang tewas dan 190 lainnya terluka berasa dari dua kubu yang berseteru. Menurut pihak rumah sakit yang menangani para korban, luka-luka yang diderita diakibatkan oleh luka tembak, lemparan batu, dan tikaman benda tajam.
Dalam kerusuhan tersebut, Masjid di distrik Ashok Nagar dibakar, pelaku diduga adalah massa yang meneriakkan "Jai Dhri Ram" artinya "Salam Dewa Ram". Segerombolan massa bahkan merusak, menjarah, dan membakar toko-toko dan juga kendaraan.
Pusat bentrokan terjadi di wilayah-wilayah warga muslim, seperti distrik Karawal Nagar, Maujpur, Bhanjanpura, Vijay Park, dan Yamuna Vihar.
Ketika bentrokan pecah dan jalan-jalan di New Delhi begitu mencekam, Perdana Menteri India, Narendra Modi, tengah menjadi tuan rumah pada perhelatan mewah yang digelar untuk Presiden Amerika Serikat, Donal Trump, akhirnya buka suara.
Melalui cuitannya di akun Twiter resmi milikinya, Modi mengatakan "Perdamaian dan harmoni adalah pusat dari etos India. Saya memohon kepada saudara dan saudari saya di Delhi untuk menjada perdamaian dan persaudaraan setiap saat".
Sementara itu, dalam konferensi pers, Selasa (25/2) kemarin, Ketua Menteri Delhi, Arvind Kejriwal
juga menghimbau masyarakat untuk menjaga perdamaian.
"Apapun masalahnya, selesaikan dengan damai". ucap Arvind.
Post a Comment for "Bentrokan India Tolak RUU Anti Muslim"