Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bye... Bye HOOQ



WuanjrotBray,-

Bagi kalian yang akrab dengan salah satu layanan video on demand Hooq, per tanggal 30 April 2020 menutup layanannya. Hal ini disampaikan langsung oleh Head of Hooq Indonesia, Guntur Siboro.

Singapore Telecommiunication (Singtel) yang merupakan pemegang sahan mayoritas Hooq, dengan saham sebesar 76,5 %, menilai pertumbuhan bisnis Hooq di Indonesia kurang maksimal untuk menutupi biaya operasional, karenanya Singtel melakukan pengajuan likuidasi pada tanggal 27 Maret 2020 di Singapura.


Baca Juga : Fakta Larang Mudik

Guntur memperkirakan, para pemegang saham mungkin ingin lebih fokus pada bisnis inti yang mereka miliki, apalagi pada kondisi yang sedang tidak stabil seperti masa sekarang ini.

Sejak akhir Maret lalu, layanan Hooq memang sudah tidak ada aktivasi untuk pelanggan baru dan juga sudah berhenti membebankan biaya pada pelanggan yang masih ada. 

Layanan Hooq sendiri mulai hadir pada Januari 2015, di beberapa negara Asia. Dalam 5 tahun perjalanannya, Hooq yang merupakan perusahaan patungan antara Sony Pictures, Warner Bross, dan Singtel dan berbasis di Singapura ini, pernah bekerja sama dengan sejumlah perusahaan seperti Telkomsel dengan IndiHomenya, dan juga layanan streaming di platform Grab.

Setelah masuk proses likuidasi, Guntur mengaku tidak ada lagi kerja sama bundling dengan mitra di berbagai negara. 

Post a Comment for "Bye... Bye HOOQ"