Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ide Di Tolak Sampai Dapat 66 Trilyun Dalam 3 Bulan, Ini Dia Fakta Sang Pendiri ZOOM



WuanjrotBray,-

Sejak WHO mendeklarasikan bahwa wabah virus corona resmi menjadi pandemi global, mulai bermunculan kebijakan pemerintah dari berbagai negara di dunia yang mengharuskan physical distancing, akibatnya banyak perusahaan terpaksa harus mempekerjakan karyawannya dari rumah masing-masing atau lebih dikenal dengan istilah WFH (Work From Home). Hal tersebut tentunya membuat pemberian intruksi kerja harus dilakukan jarak jauh. Tentulah penggunaan layanan online meningkat untuk memfasilitasi kemudahan bekerja dari rumah. Salah satu aplikasi konferensi video yang menjadi booming akhir-akhir ini adalah Zoom. Sebuah layanan konferensi video berbasiskan cloud computing.  Aplikasi ini memberikan fasilitas telecommuting jarak jauh menjadi lebih praktis dan efisien. Belum lagi tambahan fitur-fitur yang membuat pertemuan online ini menjadi lebih nyaman. 
Ramainya penggunaan Zoom, membuat nama pendirinya ikut menjadi pembicaraan. Adalah Eric S. Yuan, pria berusia 50 tahun yang merupakan anak dari insinyur pertambangan asal China. Mimpinya berkarier di Negeri Paman Sam ternyata terisnpirasi dari Bill Gates melalui salah satu pidatonya tentang internet. Kala itu Eric masih berusia 20-an.

Perjalanan Eric menuju Amerika Serikat tidak berjalan mulus. Dalam kurun waktu dua tahun, pengajuan visanya ditolak hingga 8 kali. Hingga akhirnya di pengajuan yang ke-9, Eric bisa mendapatkan visa dan berangkat ke Amerika Serikat.

Langkah awal karier Eric adalah bekerja di WebEx yang merupakan perusahaan kolaborasi real time, pada tahun 1997. Perjalanan karier Eric cukup baik, di tahun ke-10 dia diangkat menjadi Wakil Presiden Teknik di WebEx yang pada saat itu diakuisisi oleh Cisco. Namun akuisisi tersebut pada kenyataannya membuat konsumen tidak senang dan memunculkan banyak kritik. 

Eric akhirnya mencari solusi terkait kritik dari para konsumen. Munculah ide mendirikan Zoom. Namun sayangnya ide tersebut ditolak mentah-mentah oleh perusahaan. Penolakan itulah yang akhirnya membuat Eric memutuskan untuk mendirikan sendiri ide tersebut yang terwujud pada bulan Juni 2011, di San Jose Amerika Serikat, dengan meminjam modal dari orang-orang sekitarnya.

Ide Zoom sebenarnya terinspirasi dari hubungan jarak jauh antara Eric dan kekasihnya pada masa kuliah. Pada saat itu, jarak tempuh untuk bertemu kekasihnya tersebut adalah 10 jam dengan menggunakan kereta api. 

Masa awal pendirian Zoom, Eric memboyong lebih dari 40 karyawan Cisco pada 2011. Kala itu, Eric mengaku harus menangani semua bagian di Zoom, bahkan dia pernah berkomunikasi langsung dengan konsumennya melalui email untuk menanyakan mengenai alasan mengapa konsumennya berhenti berlangganan Zoom. Namun, pria bergelar magister ilmu komputer dan matematika terapan tersebut, malah dianggap sebagai robot, karena terus menerus mengirimkan email. 

Kini, sembilan tahun berselang, Zoom Technologies, Inc telah berkembang menjadi perusahaan dengan valuasi mencapai USD 35 milyar atau setara 580,7 trilyun rupiah. Hingga saat ini perusahaan yang didirikan pria lulusan Universitas Shandong ini, sudah memiliki lebih dari 1700 karyawan yang bekerja di perusahaannya. Bahkan kekayaannya bertambah sebesar USD 4 milyar atau Rp. 66 trilyun dalam 3 bulan terakhir, dari semula Rp. 7,57 trilyun menjadi Rp. 124 trilyun.


Post a Comment for "Ide Di Tolak Sampai Dapat 66 Trilyun Dalam 3 Bulan, Ini Dia Fakta Sang Pendiri ZOOM"