Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tahapan AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru) Jawa Barat



WuanjrotBray,-

Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) adalah istilah yang dipilih oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, untuk menerapkan kondisi new normal. Hal ini dikarenakan istilah new normal seringkali membingungkan dan masyarakat menganggap keadaan sudah kembali normal seperti sebelumnya. Padahal, new normal yang dimaksud adalah penerapan kondisi dimana kita beradaptasi dengan pandemi COVID-19.

Dalam proses Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) kali ini ada 15 Kabupaten atau Kota yang berada di zona biru (level 2) yang mulai menerapkan AKB pada 1 Juni 2020.


Adapun dalam AKB nanti akan melalui 5 tahapan adaptasi, sebagai berikut :

  1. Tahapan Pertama
    Tahap adaptasi di tempat ibadah, khususnya di dalam Mesjid. Selain harus mengikuti semua aturan protokol kesehatan yang berlaku seperti memakai masker, cuci tangan, jaga jarak, dan lain sebagainya. Kang Emil juga mengimbau untuk membawa perlengkapan sholat masing-masing dan melakukan wudhu di rumah.
    Pengurus mesjid juga hanya boleh membuka mesjid untuk 50% dari kapasitas mesjid dan mengajukan izin ke kecamatan setempat mengenai kelaikan operasional mesjid untuk melakukan operasional dalam masa AKB.
    Kemudian akan dilakukan evaluasi setelah satu pekan.

  2. Tahapan Kedua
    Tahap adaptasi pada sektor ekonomi industri, pertanian, dan perkantoran.
    Hal ini pun akan dilakukan evaluasi setelah satu pekan berjalan untuk bisa melanjutkan ke tahapan selanjutnya.

  3. Tahapan Ketiga
    Tahap adaptasi untuk mal, retail dan pertokoan. Pada tahap ini, untuk setiap pertokoan yang beroperasi wajib didampingi oleh tim pengendali yang akan mengawasi aktivitas pengunjung. Mal tetap memberlakukan pembatasan kapasitasn hingga 50% dan semua protokol kesehatan yang berlaku dalam pencegahan COVID-19, namun untuk bioskop dan karaoke belum bisa dilakukan penerapan AKB karena kondisi ruangan yang cenderung tertutup dan tidak aman.

  4. Tahapan Keempat
    Tahapan ini akan terjadi dalam kurun waktu satu bulan semenjak tahap pertama dilaksanakan. Tahapan keempat mulai memasuki pemulihan pada sektor pariwisata. Tentunya dengan catatan pada tiga tahapan sebelumnya, tidak lagi ditemukan kasus COVID-19 baru. Meskipun demikian, Pemprov Jabar sementara tidak akan menerima dahulu wisatawan yang berasal dari luar Jawa Barat. Untuk mencegah kedatangan tamu yang sejarah perjalanannya tidak bisa diketahui atau malah berasal dari zona merah.

  5. Tahapan Kelima
    Tahapan terakhir dalam lima tahapan penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di Jawa Barat adalah tahapan adaptasi di dunia pendidikan. Pendidikan adalah sektor yang tidak akan pulih dalam waktu dekat. Bahkan wacana yang beredar baru akan Januari 2021 diperhitungkan.
    Dari dunia pendidikan, yang mendapatkan perhatian khusus adalah pesantren, karena kondisi pelajar yang tinggal di asrama, perlu ada tata cara khusus agar mereka tetap bisa beraktivitas dan melakukan pembelajaran dengan tetap aman dan nyaman.
Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) akan menjadi kebiasaan yang dijalankan oleh warga Jawa Barat pada masa pandemi COVID-19 ini selama obat dan vaksin dari virus tersebut belum ditemukan. Agar tetap bisa menjalankan aktivitas seperti biasa, namun tetap mengikuti protokol kesehatan yang kini berlaku yaitu penggunaan masker, cuci tangan dengan sabun, dan jaga jarak minimal 1,5 meter ketika berkativitas di luar rumah.

Ridwan Kamil mengimbau kepada warga Jabar yang memulai AKB di zona biru, agar jangan sampai lepas kendali dengan melakukan euforia yang berlebihan. 

Post a Comment for "Tahapan AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru) Jawa Barat"