Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kupas Tuntas Mengenai 'Generasi Sandwich"


WuanjrotBray,-
Generasi Sandwich adalah generasi yang memiliki tanggung jawab terhadap generasi di atasnya (orang tua) dan generasi di bawahnya (anak atau adik).
Generasi Sandwich biasanya diisi oleh orang-orang dengan rentang usia 20-40 tahun, yang berada pada kondisi dimana mereka harus merawat anak-anak, sekaligus juga harus memenuhi kebutuhan orang tua mereka. 

Seorang ahli isu demografi di Amerika Serikat, Carol Abaya, mengkategorikan Generasi Sandwich ke dalam tiga skenario, yaitu :
  • Traditional Sandwich Generation
    Orang-orang yang berada dalam kondisi harus mengurus orang tua yang mulai lanjut usia dan juga mengurus anak-anak mereka yang masih dalam pengasuhan dan belum mandiri.

  • Club Sandwich
    Orang-orang yang berada di antara orangtua mereka yang sudah berusia senja, anak-anak mereka yang sudah dewasa bahkan sudah menikah, dan cucu-cucu mereka. Biasanya yang masuk dalam kategori Club Sandwich adalah mereka dengan rentang usia 40-60 tahun. 
    Namun ada juga rentang usia 20-40 tahun yang masuk kategori ini, dengan skenario kondisi mereka harus bertanggungjawab terhadap orangtua, kakek-nenek, dan anak-anak mereka. 
    Intinya, Club Sandwich menggambarkan sebuah generasi dengan lapisan generasi yang terlibat lebih bertingkat.

  • Open-faced Sandwich 
    Siapapun yang terlibat dalam mengurus orang lanjut usia.

Hal-hal yang menjadi tantangan bagi Generaso Sandwich antara lain :
  • Kultur Kekeluargaan
    Di negara Indonesia, banyak keluarga yang sangat menganut paham kekeluargaan yang kental. Seorang anak wajib membalas budi kepada orang tua mereka dengan membiayai kehidupannya di masa tua. Jika tidak, akan ada cap anak durhaka dan semacamnya. 

  • Financial Plan yang Kurang Terencana
    Perencanaan keuangan yang kurang dipersiapkan dengan baik, akibat dari minimnya pengetahuan mengenai hal tersebut. Orang tua sering kali menganggap urusan keuangan adalah hal yang mengalir begitu saja, tanpa perlu disiapkan. Maka, jarang dari mereka yang menyiapkan tabungan untuk pensiun, tetapi mereka menjadikan anak sebagai investasi bagi masa tua mereka, dalam arti anaklah yang kelak akan membiayai hidup mereka di masa tua. Hal ini menjadi pemikiran yang turun-temurun. 

  • Tuntunan Sosial
    Generasi Sandwich ada karena tuntutan sosial. Seperti setelah lulus kuliah, mendapatkan pekerjaan, kemudian harus menikah. Tekanan baik secara langsung maupun tidak langsung itu pada akhirnya membuat orang tua mendorong anak-anak mereka harus menikah hanya karena tuntutan sosial tanpa memikirkan kondisi finansial dari anak tersebut. 

Meskipun demikian, bukan berarti kondisi seperti ini tidak bisa disiasati. Berikut, beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menghadapi tantangan Generasi Sandwich :
  1. Hadapi Stress dengan Cara yang Tepat
    Stress akan muncul saat kita menghadapi persoalan yang terjadi, entah itu di pekerjaan, keluarga, sosial, maupun hubungan dengan orang tua. Kunci menghadapi stress adalah tetap peduli pada diri sendiri sebelum memutuskan untuk memikirkan atau membantu orang lain. Kita bisa membuat daftar prioritas mengenai apa saja yang harus dilakukan dan pengeluaran apa saja yang harus dibayar. Dalam daftar tersebut jangan lupa selipkan poin mengenai tidur yang cukup, olahraga, me time, quality time dengan pasangan, dan bersosialisasi dengan teman. 

  2. Stop Merasa Bersalah
    Kita boleh keluar rumah atau sekedar menghabiskan waktu sendirian. Tak perlu merasa bersalah. Hal ini penting, agar kita tetap fresh dan memiliki energi positif saat kembali ke rumah dan bertemu pasangan, anak, atau orang tua. 

  3. Komunikasi
    Apabila ada hal-hal yang terlalu memberatkan, kita bisa mengkomunikasikan secara terbuka dengan pihak-pihak terkait, misalnya pasangan dan orang tua. Misalnya mengenai kondisi keuangan atau masalah pengasuhan anak, dan lain-lain. Semua bisa dikomunikasikan dengan terbuka dan dengan cara yang baik.

Post a Comment for "Kupas Tuntas Mengenai 'Generasi Sandwich""