Sungai Terkotor Di Dunia Jadi Jernih, Lockdown's Effects
WuanjrotBray,-
Terpaksa lockdown karena mewabahnya virus corona (COVID-19) yang menjadi pandemi global, tentu saja bukan menjadi berita yang membahagiakan untuk dikabarkan.
Namun, kita bisa tetap mengambil hikmah melalui dampak positif yang ditimbulkan karena lockdown untuk bumi kita. Salah satu contohnya adalah perubahan besar yang terjadi pada sungai Gangga. Sungai sepanjang 2.620 kilometer tersebut dikenal sebagai sungat paling kotor dan tercemar di dunia.
Namun sejak penerapan lockdown diberlakukan di India, Sungai Gangga menjadi jernih bahkan kita bisa melihat bebatuan yang berada di dasar sungai. Bahkan untuk pertama kalinya sejak 40 tahun terakhir kualitas air sungai Gangga dinyatakan "layak untuk diminum".
Hal ini disebabkan karena tidak adanya polutan dan sampah industri. Selama lockdown pun pengurangan pembuangan fecal coliform (berasal dari tinja manusia) menurun sebesar 34%, dan permintaan oksigen biokimia (BOD) berkurang 20%.
Tingkat oksigen terlarut di hulu sungai Gangga adalah 8,9 mg, sementara di hilir adalah 8,3 mg per liter. Menurut Dewan Pengendalian Polusi Uttar Pradesh (UPPCB), air sehat harus memiliki tingkat oksigen terlarut minimal 7 mg per liter.
Memang semua hal ada dampak negatif dan juga ada dampak positif, contoh nya Pandemi Covid-19, salah satu dampak baiknya yaitu lingkungan jadi membaik karena aktivitas manusia dibatasi
ReplyDeleteMemang semua hal ada dampak negatif dan juga ada dampak positif, contoh nya Pandemi Covid-19, salah satu dampak baiknya yaitu lingkungan jadi membaik karena aktivitas manusia dibatasi
ReplyDeleteMemang semua hal ada dampak negatif dan juga ada dampak positif, contoh nya Pandemi Covid-19, salah satu dampak baiknya yaitu lingkungan jadi membaik karena aktivitas manusia dibatasi
ReplyDelete