Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kontroversi Kalung Anti Corona, Netizen : "Ini Obat Apa Jimat?"



WuanjrotBray,-

Ramai menjadi perbincangan mengenai kalung aromaterapi yang digadang-gadang menjadi antivirus corona dan terbuat dari bahan eucalyptus. Kalung tersebut rencananya akan dibuat oleh pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan). 

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyampaikan bahwa peneliti pertanian telah melakukan uji laboratorium untuk produk ini dan dilakukan terhadap virus influenza, beta dan gamma corona. Dan hasilnya terbukti bisa membunuh virus 80 hingga 100 persen. 


Syahrul menambahkan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) sudah membuat beberapa macam bentuk dari bahan eucalptus dengan teknologi nano dalam bentuk balsem, inhaler, difuser, roll on, dan juga salep. 

Menurut keterangan yang disampaikan oleh Dr. Ir. Fadjry Djufry sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balibangtan), beberapa produk eucalyptus berteknologi nano ini sudah rilis di bulan Mei lalu dan sudah mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sementara untuk kalung aromaterapi masih dalam proses izin BPOM dan juga tengah diproduksi oleh PT. Eagle Indhoparma.

Kehadiran produk ini tak luput dari komentar netizen yang menuangkan berbagai pendapatnya melalui akun media sosial salah satunya akun @AchsanulQosasi di Twitter yang mengatakan "Ini serius? Mohon para ilmuwan hebat berikan pendapatnya. Kok Kementan? Kenapa bukan Biofarma? Perusahaan vaksin milik negara terhebat se-Asia. Minimal tanyalah ke Biofarma. Ini obat apa jimat?"

Banyak juga netizen yang mempertanyakan mengenai manfaat dari kalung tersebut.

Tanggapan lain juga disampaikan oleh Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M Fakih, menurutnya harus ada penelitian akurat yang bisa membuktikan dan meyakinkan mengenai khasiat kalung tersebut yang memang bisa berfungsi sebagai antivirus.

Di sisi lain, Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Inggrid Tania menyampaikan memang pernah dilakukan penelitian bahwa eucalyptus efektif untuk membunuh virus betacorona. Namun bukan virusnya COVID-19, SARS-Cov-2. 

Penelitian yang dilakukan Kementan juga belum diuji spesifik pada virus penyebab COVID-19.

Namun, PDPOTDJI tetap mendukung pengembangan eucalyptus yang berhubungan dengan penanggulangan COVID-19. 

Post a Comment for "Kontroversi Kalung Anti Corona, Netizen : "Ini Obat Apa Jimat?""