Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Vaksin Oh Vaksin!



WuanjrotBray,-
Pandemi sudah berjalan satu tahun lebih. Dan sejak akhir trimester lalu kita sudah mulai menerapkan vaksin untuk pencegahan COVID-19. Namun, masih banyak yang belum mengetahui informasi yang tepat mengenai vaksin ini.

Berikut ini beberapa penjelasan seputar vaksin :

  • JENIS VAKSIN
    • AstraZeneca
      Vaksin COVID-19 ini berbasis vaksin vektor adenovirus simpanse yang dimodifikasi dan membawa sebagian dari virus COVID-19 yang disebut protein spike. Ketika vaksin ini disuntikkan ke dalam tubuh manusia, maka ini akan memicu kekebalan tubuh terhadap protein spike yang kemudian akan menghasilkan antibodi dan juga sel memori yang nantinya akan mengenali virus penyebab COVID-19.
      AstraZeneca dibuat oleh ilmuwan di University of Oxfotd dan dikembangkan oleh perusahaan vaksin asal Inggris.

    • Sinovac
      Vaksin COVID-19 yang dibuat atau dikembangkan dengan teknologi inactived virus atau virus utuh dari SARS-CoV-2, yang merupakan virus penyebab COVID-19 yang sudah dimatikan.
      Sinovac berasal dari perusahaan bioteknologi dari China.

    • Sinopharm  
      Hampir serupa Sinovac, vaksin ini juga dibuat dengan menggunakan metode inactived virus atau virus yang dimatikan untuk selanjutnya bertujuan memicu respon kekebalan tubuh dan mencegah keparahan terhadap infeksi penyakit.
      Sinopharm dikembangkan oleh Beijing Bio-Institute of Biological Product.

  • EFEKTIVITAS VAKSIN
    Untuk efektivitas dari ketiga vaksin tersebut tentunya berbeda-beda seteah diujikan di beberapa negara dan kepada sejumlah relawan.
    AstraZeneca menawarkan persentase perlindungan sebesar 64 % untuk satu dosis suntikan, dan meningkat pada angka 70,4 % pada dosis kedua.
    Sinovac atau sering disebut juga dengan CoronaVac, setelah melewati fase 3 uji klinis di Indonesia, efikasi vaksin ini berada pada angka perlindungan 65,3 %.
    Sinopharm menawarkan angka perlindungan 78 %, setelah diujikan pada sekitar 42.000 relawan di Uni Emirat Arab.
  • EFEK SAMPING
    Dirangkum secara umum, ada 7 efek samping yang biasanya terjadi atau dirasakan setelah mendapatkan vaksinasi, di antaranya :
    • Lengan Sakit
      Ini mungkin dari berasal dari efek tusukan jarum suntik. Cara meredakannya bisa dengan meletakan sesuatu yang dingin seperti dikompres dengan waslap basah atau dikompres dengan es pada area yang sakit.

    • Nyeri Otot
      beberapa orang mengeluhkan nyeri otot seteah menerima vaksin dosis kedua.

    • Demam
      Pada beberapa orang yang terlah menerima vaksin mengalami demam yang biasanya sembuh dalam 1-2 hari. Namun apabila kondisi memburuk dalam 24 jam atau mungkin demam tidak hilang daam 72 jam maka dapat menghubungi dokter.

    • Sakit Kepala
      Biasanya dikeluhkan setelah menerima vaksin dosis kedua.

    • Kelelahan
      Ada juga yang mengalami kelelahan setelah menerima vaksin. Dan ini merupakan efek yang wajar.

    • Mual
      Setelah menerima vaksin dosis kedua, sekitar 3,5% penerima vaksin mengeluh merasa mual hingga muntah-muntah. Jika mengalami hal ini, pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik.

    • Membengkaknya Kelenjar Getah Bening
      Efek lain seteah menerima vaksin adalah pembengkakan pada kelenjar getah bening. Untuk efek samping ini memang tidak selalu terjadi, namun membutuhkan waktu lebih lama untuk menghilangkannya.
Namun semua efek samping tersebut tidak selalu terjadi pada setiap penerima vaksin. Tergantung pada kondisi tubuh masing-masing orang yang berbeda-beda.

Post a Comment for "Vaksin Oh Vaksin!"